Fitrah Manusia
Sebelum membahas
jauh… kita awali dulu dengan sabda nabi SAW:
“Setiap anak
dilahirkan dalam keadaan fitrah”
hadits tersebut pasti
sudah tak asing lagi bagi telinga kita. kita sering mendengarnya baik dari
orang tua, guru, teman, atau dari berita-berita yang termuat dalam media massa
atau kita membacanya sendiri dari kitab-kitab hadits.
sejenak tulisan ini
mengulas tanggapan umum yang biasa dipahami oleh banyak masyarakat Muslim
tentang makna Fitrah. pertama kali saya mendengarkan hadits itu diterjemahkan
dengan arti “Setiap Manusia Lahir dalam Keadaan Suci”. waktu itu saya
mengartikan manusia itu ketika pertama kali lahir dalam keadaan bersih tanpa
dosa dan tidak akan mendapat dosa sebelum dewasa.
pengertian yang saya
pahami waktu itu, makna fitrah hanyalah berhubungan dengan jumlah dosa dan
pahala. ketika lahir, manusia tidak mempunyai dosa dan tidak membawa dosa.
namun juga tidak ada nilai pahala yang telah dibawa manusia ketika pertama kali
lahir di dunia.
bukannya sok tahu…
tapi kenyataan yang sebenarnya banyak juga yang memahami makna fitrah seperti
yang saya tuliskan di atas. semua menganggap makna fitrah terbatas pada pahala
dan dosa atau baik dan buruk. perjalanan hidup setelah lahir itulah yang
menentukan apakah manusia mengisi hidupnya dengan dosa ataukah pahala. atau
lebih mudahnya manusia lahir seperti kertas kosong namun siap untuk diberi
coret-coretan pena. tinggal coretan itu bagus atau jelek itu tergantung
manusianya sendiri.
Diluar semua itu
sebenarnya labih pas jika arti kata “Fitrah” lebih dimaknai sebuah
“POTENSI”. Sehingga makna hadits Nabi
“setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci” secara lebih luas dimaknai sebagai
“Semua Anak Lahir di Dunia lahir dalam keadaan Membawa Potensi”. Setelah
dimaknai seperti inilah baru kita bisa menentukan perjalanan hidup manusia di
masa berikutnya. Kalau memakai kata “Suci” pemaknaan yang banyak diartikan
orang adalah bahwa anak itu lahir atau manusia itu lahir kedunia pada awalnya
memang adalah seorang makhluk yang baik. Apalagi di dalam Islam dikatakan tidak
ada kewajiban dan dosa bagi anak yang belum dewasa. Seolah-olah anak lahir
sudah membawa potensi menjadi baik. Lebih jauh lagi jika dimaknai dengan
“Potensi” ini akan berlainan tapi tidak berlawanan. Maksudnya jika berlawanan
nanti dianggap anak baru lahir itu membawa potensi jelek. Bukan itu maksudnya.
Maksud berlainan di sini adalah manusia atau anak yang baru lahir itu berada di
tengah-tengah antara potensi yang baik dengan potensi yang buruk.
Masih bingung???
Perlu dipahami lagi tulisan ini tidak menganggap manusia atau anak yang baru
lahir pada dasarnya sudah membawa potensi yang baik atau sebaliknya membawa
potensi yang jelek. Tetapi anak itu lahir dengan membawa kedua potensi
tersebut. Sehingga hadits nabi “Setiap anak lahir dengan fitrah” ditafsirkan
bahwa “Setiap anak lahir membawa potensi baik dan potensi jelek”. Kedua potensi
itu telah Allah berikan kepada manusia agar manusia bisa mencari hikmah
perjalanan hidupnya sendiri. Sehingga tak jarang manusia terkadang berbuat salah
dan juga terkadang berbuat benar. Ini semakin membuktikan bahwa memang manusia
itu lahir dengan membawa kedua potensi itu. Jangankan kita manusia yang hidup
di zaman penuh kezaliman ini, para Nabi yang dicintai Allah-pun bisa dan pernah
berbuat kesalahan.
Hikmah yang lain
adalah Allah memberikan pelajaran kepada manusia tentang pentingya akal pikiran
yang telah dianugerahkan oleh-Nya kepada manusia. Dengan adanya akal pikiran
inilah yang membedakan kita (manusia) dari makhluk makhluk yang lain. Dengan
potensi yang ada inilah kita bisa menggunakan untuk apa saja akal yang kita
punya. Apakah akal ini digunakan untuk berpikir hal-hal yang positif atau
negatif. Atau apakah akal pikiran ini kita gunakan untuk mengembangkan dan
menggunakan ilmu-ilmu Allah secara baik dan benar??
Inilah yang nantinya
menjadikan manusia itu bisa dikatakan menjadi manusia yang baik jika potensi
yang ada dalam dirinya juga digunakan untuk hal yang baik juga bahkan bisa
melebihi malikat sekalipun. Namun sebaliknya, jika potensi yang dimiliki
manusia digunakan untuk hal-hal yang buruk dan jelek maka diapun akan menjadi
manusia yang jelek juga dan tidak menutup kemungkinan manusia menjadi makhluk
yang paling dari hewan…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Saya berkomentar