DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE 73

DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE 73
KERJA KITA PRESTASI BANGSA

Sabtu, 15 September 2012

Analis: Emas Berpotensi Capai 1.800 Dollar

Bank Sentral Amerika Serikat atau U.S. Federal Reserve akhirnya meluncurkan kebijakan pelonggaran kuantitatif. The Fed akan membeli obligasi berbasis KPR (Mortgage backed Securities (MBS) sebesar 40 miliar dolar AS per bulan.

Program ini akan dijalankan hingga pasar tenaga kerja membaik. Selain itu, The Fed juga akan mempertahankan suku bunga mendekati nol persen hingga pertengahan 2015 dari sebelumnya hingga akhir 2014.


Head of Research and Analysis PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, mengatakan di Jakarta, Jumat (14/9), kebijakan yang sangat agresif ini langsung merontokkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia. Sementara instrumen berisiko lainnya, seperti komoditas dan saham, melejit.

Harga emas mendapatkan momentum penguatan yang besar dari pengumuman The Fed ini. Harga emas berpotensi mencapai 1.800 dengan "support" di kisaran 1.761. "Semua indikator teknikal masih menunjukkan penguatan. Namun, bila level 1.761 tembus ke bawah, emas akan berkonsolidasi dulu di area 1.750-an sebelum menguat kembali," katanya.

Pada penutupan perdagangan, Kamis (13/9) kemarin, emas menggapai level tertinggi dalam hampir tujuh bulan terakhir setelah U.S. Federal Reserve menjelaskan secara detil mengenai program pembelian obligasi tahap berikutnya demi mendorong pertumbuhan ekonomi AS.

Emas untuk pengiriman Desember menguat 38,40 dolar AS, atau naik 2,2 persen, menjadi 1.772,10 dolar AS per troy ons di Comex, divisi dari New York Mercantile Exchange. Harga kemarin merupakan yang tertinggi sejak akhir Februari. Penguatan harga emas dalam sepekan ini mendekati 4 persen, dan dalam sebulan logam mulia ini melonjak 5 persen. (ant/DOR)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saya berkomentar