APAKAH Anda sudah yakin bila makanan organik lebih
sehat dari bahan non-organik? Menurut para dokter di Universitas
Stanford, Amerika Serikat, makanan organik tak memiliki keunggulan
nutrisi dibanding bahan makanan biasa.
Peneliti senior di Stanford, Dena Bravata, mengaku banyak pasien yang menanyakan tentang pentingnya beralih ke makanan yang ditumbuhkembangkan dengan tradisional. Bila mengaitkannya dengan kesehatan, Bravata akan menjawab tak ada bukti kuat makanan organik lebih sehat.
"Namun tidak berarti mereka tidak bisa membeli makanan organik atas alasan lain, seperti kepedulian terhadap lingkungan, menghindari penggunaan pestisida, bagaimana hewan tersebut diternakkan atau yang lainnya," kata Bravata.
Mengonsumsi buah dan sayuran organik memang bisa mengurangi risiko terkena dampak buruk pestisida bagi manusia, terutama anak-anak. Sebab, tumbuh kembangnya dilakukan secara tradisional. Tak heran bila harganya relatif lebih mahal. namun, nutrisinya tak lebih unggul ketimbang bahan makanan biasa.
Peneliti mengatakan organik atau bukan organik memiliki kemungkinan terkontaminasi bakteri yang sama. Saat bersembunyi dalam hewan, seperti ayam dan babi, bakteri kebal pada beragam antibiotik.
Sebab, peternak tradisional cenderung menyuntikkan antibiotik bukan karena hewan terserang sakit. Namun, mereka melakukan itu untuk menggemukkan ternak. Sehingga, pencapaian atas permintaan daging ternak lebih maksimal dengan harga yang lebih murah.(
Peneliti senior di Stanford, Dena Bravata, mengaku banyak pasien yang menanyakan tentang pentingnya beralih ke makanan yang ditumbuhkembangkan dengan tradisional. Bila mengaitkannya dengan kesehatan, Bravata akan menjawab tak ada bukti kuat makanan organik lebih sehat.
"Namun tidak berarti mereka tidak bisa membeli makanan organik atas alasan lain, seperti kepedulian terhadap lingkungan, menghindari penggunaan pestisida, bagaimana hewan tersebut diternakkan atau yang lainnya," kata Bravata.
Mengonsumsi buah dan sayuran organik memang bisa mengurangi risiko terkena dampak buruk pestisida bagi manusia, terutama anak-anak. Sebab, tumbuh kembangnya dilakukan secara tradisional. Tak heran bila harganya relatif lebih mahal. namun, nutrisinya tak lebih unggul ketimbang bahan makanan biasa.
Peneliti mengatakan organik atau bukan organik memiliki kemungkinan terkontaminasi bakteri yang sama. Saat bersembunyi dalam hewan, seperti ayam dan babi, bakteri kebal pada beragam antibiotik.
Sebab, peternak tradisional cenderung menyuntikkan antibiotik bukan karena hewan terserang sakit. Namun, mereka melakukan itu untuk menggemukkan ternak. Sehingga, pencapaian atas permintaan daging ternak lebih maksimal dengan harga yang lebih murah.(
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Saya berkomentar