Allah SWT menghendaki agar wanita islam berpakaian sesuai dengan fungsinya, yaitu fungsi pakaian yang dikehendaki Allah SWT
Allah SWT berfirman:
“Hai anak Adam, sesungguhnya kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa, itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah mudahan mereka selalu ingat. Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaithon sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan kedua pakaiannya untuk memperhatikan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya kami telah menjadikan syaithon-syaithon itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.”(QS.Al A’raaf,7:26-27)
“Hai anak Adam, sesungguhnya kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa, itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah mudahan mereka selalu ingat. Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaithon sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan kedua pakaiannya untuk memperhatikan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya kami telah menjadikan syaithon-syaithon itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.”(QS.Al A’raaf,7:26-27)
Dalam QS Al-A’raf ayat 26-27 nampak disitu ada 3 fungsi pakaian:
1. Sebagai penutup aurat
2. Sebagai pelindung dan penghias tubuh
3. Sebagai pakaian ketaqwaan
Allah SWT menghendaki agar pakaian yang dikenakan kaum muslimah adalah pakaian yang beradab. Yaitu pakaian yang memenuhi ketiga fungsinya.
1. Sebagai penutup aurat
2. Sebagai pelindung dan penghias tubuh
3. Sebagai pakaian ketaqwaan
Allah SWT menghendaki agar pakaian yang dikenakan kaum muslimah adalah pakaian yang beradab. Yaitu pakaian yang memenuhi ketiga fungsinya.
:: [1] Sebagai penutup aurat
1 ~ Aurat adalah bagian dari tubuhmu yang harus ditutupi . Ibnu Mahram berkata: Saya membawa batu yang berat dan saya membawanya hingga terengah-engah sampai-sampai pakaian saya terbuka dan saya tidak dapat menutupinya, lalu saya membawa batu tersebut hingga ke suatu tempat dimana saya menurunkannya, Rosulullah saw. Bersabda :”Kembalilah dan bawa batu itu tapi jangan berjalan dengan telanjang”. (Muslim 341, Abu Dawud 4016)
1 ~ Aurat adalah bagian dari tubuhmu yang harus ditutupi . Ibnu Mahram berkata: Saya membawa batu yang berat dan saya membawanya hingga terengah-engah sampai-sampai pakaian saya terbuka dan saya tidak dapat menutupinya, lalu saya membawa batu tersebut hingga ke suatu tempat dimana saya menurunkannya, Rosulullah saw. Bersabda :”Kembalilah dan bawa batu itu tapi jangan berjalan dengan telanjang”. (Muslim 341, Abu Dawud 4016)
2~ Allah berfirman agar kaum wanita
mengenakan Jilbab (pakaian yang menutup auratnya): “Hai Nabi katakanlah
kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang
mumin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.
Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu
mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang” (QS. 33:59)
3 ~ Allah berfirman agar kaum
wanita mengulurkan kerudungnya hingga menutupi leher dan dadanya, jangan
sampai , pakaian wanita itu tidak menutup rapat anggota tubuh yang
semestinya ditutup: Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah
mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka, dan
janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa)
nampak dari mereka. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedada
mereka, dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepada suami
mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera
mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara mereka,
atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara
perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka
miliki atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan
(terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat
wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui
perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kepada Allah, hai
orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS. 24:31)
4 ~ Adapun aurat wanita itu adalah
seluruh tubuhnya kecuali muka dan telapak tangannya. Hadis riwayat
Aisyah RA, bahwasanya Asma binti Abu Bakar masuk menjumpai Rasululloh
SAW dengan pakaian yang tipis, lantas Rasululloh SAW berpaling darinya
dan berkata:”Hai Asma, seseungguhnya jika seorang wanita sudah mencapai
usia haid (akil baligh) maka tak ada yang layak terlihat kecuali ini,”
sambil beliau menunjuk wajah dan telapak tangan. (HR. Abu Daud dan
Baihaqi).
5 ~ Termasuk membuka auratnya
jika wanita itu memakai baju tipis / transparan dan atau ketat membentuk
tubuh. Sebab baju tipis atau ketat :”membentuk tubuh”, sama dengan
berpakaian tapi telanjang. Rasulullah bersabda: “Ada dua golongan
penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya: Laki-laki yang tangan
mereka menggenggam cambuk yang mrip ekor sapi untk memukuli orang lain
dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang dan berlenggak
lenggok. Kepalanya bergoyang-goyang bak punuk onta. Mereka itu tidak
masuk surga dan tidak pula mencium baunya. Padahal sesungguhnya bau
surga itu bisa tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim).
Rasulullah telah bersabda : “Pada akhir umatku nanti akan ada wanita-wanita yang berpakain namun (hakekatnya) telanjang. Di atas kepala mereka seperti terdapat bongkol (punuk) unta. Kutuklah mereka karena sebenarnya mereka adalah kaum wanita yang terkutuk.” Di dalam hadits lain terdapat tambahan : “Mereka tidak akan masuk surga dan juga tidak akan mencium baunya, padahal baunya surga itu dapat dicium dari perjalanan sekian dan sekian.” (At-Thabrani dalam Al-Mujam As-Shaghir hal. 232; Hadits lain tersebut dikeluarkan oleh Muslim dari riwayat Abu Hurairah. Lihat Al-HAdits As-Shahihah no. 1326).
Rasulullah telah bersabda : “Pada akhir umatku nanti akan ada wanita-wanita yang berpakain namun (hakekatnya) telanjang. Di atas kepala mereka seperti terdapat bongkol (punuk) unta. Kutuklah mereka karena sebenarnya mereka adalah kaum wanita yang terkutuk.” Di dalam hadits lain terdapat tambahan : “Mereka tidak akan masuk surga dan juga tidak akan mencium baunya, padahal baunya surga itu dapat dicium dari perjalanan sekian dan sekian.” (At-Thabrani dalam Al-Mujam As-Shaghir hal. 232; Hadits lain tersebut dikeluarkan oleh Muslim dari riwayat Abu Hurairah. Lihat Al-HAdits As-Shahihah no. 1326).
Ibnu Abdil Barr berkata : Yang dimaksud
oleh Nabi adalah kaum wanita yang mengenakan pakaian yang tipis, yang
dapat mensifati (menggambarkan) bentuk tubuhnya dan tidak dapat menutup
atau menyembunyikannya. Mereka itu
tetap berpakaian namanya, akan tetapi hakekatnya telanjang. (dikutip oleh As-Suyuthi dalam Tanwirul Hawalik III/103).
tetap berpakaian namanya, akan tetapi hakekatnya telanjang. (dikutip oleh As-Suyuthi dalam Tanwirul Hawalik III/103).
:: [2] Sebagai pelindung badan dan penghias tubuh
1 ~ Dalam QS Al-A’raf dikatakan bahwa fungsi kedua pakaian itu adalah “Riesyan”. Riesy adalah bulu pada burung. Bulu pada burung memiliki fungsi sebagai pelintung dan juga penghias tubuhnya.
1 ~ Dalam QS Al-A’raf dikatakan bahwa fungsi kedua pakaian itu adalah “Riesyan”. Riesy adalah bulu pada burung. Bulu pada burung memiliki fungsi sebagai pelintung dan juga penghias tubuhnya.
2 ~ Rasulullah SAW menghendaki agar
memakai pakaian yang baru (baik dan indah) yang dia punya. Dalam salah
satu riwayat disebutkan: “ Saya datang kepada Rosulullah saw. dengan
mengenakan pakaian yang lama, Beliau bersabda, : ”Apakah kamu memiliki
harta dan uang?”Dia menjawab,”Ya” Beliau saw. bertanya,”Apakah macam
dari hartamu itu?” Dia menjawab,”Allah swt. telah memberikan kepadaku
unta-unta, kambing, kuda dan hamba sahaya”.”Jika Allah telah memberikan
itu, maka perlihatkanlah, kebaikan-kebaikan itu supaya dapat dilihat
oleh Allah dan orang-orang yang melihatnya”.(Abu Dawud 4063), Albaani
5457, Musnad Imam Ahmad 15223).
3 ~ Allah menghendaki agar mengenakan
pakaian yang indah yang dipunyai. Allah SWT berfirman: “Hai anak Adam,
pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid”.(QS.Al
A’raaf,7:31)
4 ~ tetapi, walaupun mengenakan pakaian
indah, tetapi tetaplah menghindari berpakaian yang menyolok , yang
dengannya akan mengundang fitnah kaum lelaki “hidung belang”. Rosulullah
saw. Bersabda : ”Siapa saja yang mengenakan pakaian yang membikin heboh
di dunia, maka Allah akan memberinya pakaian yang menghinakan kelak di
hari kiamat”.(Musnad Imam Ahmad 5631, Abu Dawud 4029)
5 ~ Walaupun hendak memakai
pakaian yang indah, tetapi rasulullah melarang pakaian tersebut
menyerupai laki laki. Rasulullah melaknat laki-laki yang bertingkah laku
seperti wanita dan wanita
yang bertingkah laku seperti laki-laki (HR,Abu Dawud,Ahmad).
yang bertingkah laku seperti laki-laki (HR,Abu Dawud,Ahmad).
6 ~ Hendaklah pula erpakaian
indah tanpa bermaksud sombong. Abu Hurairah meriwayatkan, Rosulullah
saw. bersabda, : ”Seseorang yang berjalan dengan berpakaian secara
sombong dimuka bumi ini maka Allah tidak akan melihatnya di hari
pengadilan kelak”.(Bukhori 5788, Muslim 2087, Musnad Imam Ahmad 8778).
1 ~ Walaupun sudah menutupi auratnya dan
melindungi serta menghiasi tubuh, tetapsaja belum cukup memenuhi fungsi
pakaian menurut Allah, jika tidak berpakaian taqwa
2 ~ Berpakaian taqwa artinya,
wanita Islam mesti memiliki jiwa taqwa. Yaitu jiwa yang taat kepada
Allah dan Rasulnya. Sebab menjadi kurang bermakna jika wanita Islam yang
lengkap berpakaian rapih, indah dan menutupi aurat tetapi , mata,
telinga, mulut dan hatinya tidak dijaga dari perbuatan dosa.
Wallahu a’lam Bishowab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Saya berkomentar