Perjuangan suci menegakan Islam bukanlah perkara mudah, mutlak harus
ditebus dengan darah dan air mata, digadaikannya harta benda dan jiwa
raga. Jalannya terjal penuh jebakan, mendaki penuh ujian dan percobaan.
Hanya PEJUANG YANG MEMILIKI KARAKTERISTIK PENGIKUT RASULULLAH-LAH yang
sanggup dan mau menanggung beban perjuangan ini. Firman Allah : “Apakah
kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan, sedang Allah belum mengetahui
(dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak
mengambil menjadi teman yang setia selain Allah, RasulNya dan
orang-orang yang beriman. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan” (QS At-Taubah (9) ayat 16)
Bagaimana karakter mereka itu:
Satu.
MUKMIN HAQQA:
Mukmin
yang sebenar-benarnya, memiliki aqidah yang kuat terpatri dalam jiwanya
hingga memiliki sikap Furqan. FirmanAllah SWT: “Muhammad itu adalah
utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah keras
terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu
Lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya,
tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah
sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil,
Yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya Maka tunas itu
menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah Dia dan tegak Lurus di
atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena
Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan
orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman
dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang
besar” (QS Al-Fath (48) ayat 29)
Mukmin Haqqa, adalah mukmin yang
memiliki sikap tegas FURQAN, ia keras kepada kafir tetapi berkasih
sayang dengan mukmin. Kekerasannya kepada kafir dibuktikan dengan
BERLEPAS DIRI ATAU KELUAR DARI LINGKUP KEDAULATAN INSTITUSI JAHILIYYAH,
MENGKUFURI, dan MEMUSUHINYA, seperti yang dicontohkan Nabi Ibrahim AS
(QS Al-Mumtahanah 60:4).
Ia senantisa berada dalam front FISABILILLAH
dalam memerangi SABILITTHAGUTH (QS An-nisa 4:76 ). Sebagaimana
undang-undang Allah SWT menyatakan bahwa berjihad itu harus diawali
dengan Hijrah (keluar dari kedaulatan institusi jahiliyyah). Dan Hijrah
harus diawali dengan Iman (QS Al-Baqarah 2:218)
Dua.
RIBBIYYUN:
Mukmin
yang memiliki kualitas mental yang prima (sabar). Sabar yang
dimilikinya itu tercermin dalam langkahnya yang SENANTIASA BERJUANG
TANPA HENTI, PANTANG MENYERAH DAN BERPUTUS ASA walaupun didera musibah
yang bertubi-tubi. Firman Allah SWT: “Dan berapa banyaknya Nabi yang
berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang
bertakwa. mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka
di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh).
Allah menyukai orang-orang yang sabar” (QS Ali Imran (3) ayat 146)
Sabar
dalam menempuh jalan terjal perjuangan merupakan kaidah yang mutlak
harus dimiliki. Kemenangan HANYALAH lamunan jika tidak disertai
kesabaran. Firman Allah SWT: “Hai Nabi, Kobarkanlah semangat Para mukmin
untuk berperang. jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu,
niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. dan jika
ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat
mengalahkan seribu dari pada orang kafir, disebabkan orang-orang kafir
itu kaum yang tidak mengerti” (QS Al-Anfal (8) ayat 65)
Firman Allah
SWT: “Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan Dia telah
mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada diantaramu seratus
orang yang sabar, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang
kafir; dan jika diantaramu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka
akan dapat mengalahkan dua ribu orang, dengan seizin Allah. dan Allah
beserta orang-orang yang sabar” (QS Al-Anfal (8) ayat 66)
Batas sabar bagi pejuang Islam adalah kematian.
Bagaimana
Sahabat Handzalah yang mengejar Abu Sufyan dalam perang Uhud, terus
mengejar tanpa mempedulikan badannya yang sudah tertembak tombak musuh.
Tidak menyerah, tidak berhenti, hingga satu kali lagi hantaman tombak
musuh harus menghentikan gerakan Handzalah, ia gugur sebagai pahlawan
(syuhada) Uhud. Rasulullah bersabda: “Aku melihat Handzalah dimandikan
Malikat”.
Tiga.
HIZBULLAH:
mukmin
yang memiliki totalitas kesetiaan (loyalitas) kepada Allah, Rasul dan
jama’ah-nya. Firman Allah SWT: “Kamu tak akan mendapati kaum yang
beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan
orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, Sekalipun orang-orang
itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga
mereka. meraka Itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam
hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang
daripada-Nya. dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap
mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. mereka
Itulah golongan Allah. ketahuilah, bahwa Sesungguhnya hizbullah itu
adalah golongan yang beruntung”. (QS Al-Mujadilah (58) ayat 22)
Pejuang
Islam tidak mungkin menyerahkan wala’ (loyalitas kesetiaannya) kepada
para penentang Risalah. Loyalitas / wala kaum mukminin hanya akan
diserahkan kepada Allah, RASUL dan Pimpinan kaum beriman (QS Al-Maidah
(5) ayat 50, 55).
Mujahid senantiasa taat pada perintah imam jihadnya
dalam rangka berjihad, karena sikap itulah yang akan menghidupkan
jiwanya (QS Al-Anfal 8:24)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Saya berkomentar